Bakpao Muslim Enak

Hijrahnya kue Tionghoa 

foto: suhairy tri yadhi/dok.


Siapa yang tidak kenal dengan roti gulatan tepung berwana putih dengan variasi isi yang bermacam-macam mulai dari kacang merah, cokelat bahkan durian. Makanan tradisional Tionghoa ini dikenal di Indonesia dengan bakpao, karena diserap dari bahasa Hokkien yang dituturkan mayoritas orang Tionghoa di Indonesia.
Selain enak, bakpao merupakan makanan yang tergolong sehat dibandingkan dengan jajanan lainnya karena bakpao dibuat dengan cara dikukus dan tidak mengandung minyak sehingga baik untuk tubuh.

Dibalik kisah lezatnya

bakpao muslim/dok.
Ide untuk membuat usaha yang dinamai Bakpao Muslim ini dimulai ketika Rizki memutuskan untuk menjadi mualaf. Saat itu ia berkeinginan untuk membuat suatu usaha dan bakpao adalah yang terpikir olehnya karena teknik dan cara pembuatan bakpao memang sudah lama ia ketahui. Barulah Rizki memulai usaha Bakpao Muslim ini.

Lelaki keturunan Tionghoa ini tak menampik, kalau dulu bakpao merupakan makanan kuliner yang selalu disajikan saat hari-hari sembahyang bagi masyarakat tionghoa, memang ada bakpao yang mengadung daging pork (babi).

Sebagian masyarakat masih ragu dengan roti isi berbalut putih yang dinamakan Bakpao, namun tidak perlu khawatir lagi soal bakpao ini, karena Rizki Mahdi pria keturunan Thionghoa selaku pemilik usaha bakpao muslim menjamin akan kehalalan dan terhindarnya asumsi masyarakat tentang bak yang ada pada bakpao tersebut.

Bakpao yang ia jual tidak berbeda jauh dengan bakpao lainnya. Dibalik kisah sukses Rizki Mahdi, dagangannya yang menyandang nama "bakpao" sempat sulit diterima masyarakat muslim.

"Masyarakat muslim kebanyakan masih takut untuk memakan bakpao. Mereka khawatir makanan ini mengadung daging babi yang tidak halal karena ada kata-kata bak nya. Padahal bak itu dalam bahasa hokkien bukan babi melainkan daging," ujarnya.

Kalau daging babi itu 'tu bak', daging ayam 'ke bak' dan daging sapi 'gu bak'. Jadi, kalau bakpao itu artinya sebenarnya daging yang dibungkus", jelasnya. Ia mengaku sempat kesulitan saat pertama kali menjual bakpaonya di kalangan umum, apalagi kepada masyarakat muslim, tambah Rizki.

Setelah hampir 10 tahun ia berjualan bakpao, masyarakat sudah merasa biasa dan mulai memahami apa isi dari kandungan kata bakpao tersebut.

Rizki mengaku bakpao yang dijualnya merupakan hasil resep turun menurun dari orang tuanya yang membuat bakpao pada hari-hari sembahyang ketika ia kecil. Dengan resep tersebut saat ini bapak empat orang anak ini dapat menghabiskan 300 hingga 400 buah roti bahkan lebih dengan variasi isi dalam sehari.

Hingga saat ini Rizki telah memiliki dua pekerja dengan pelanggan setianya yang selalu menghampiri gerobak dagangannya di pinggir jalan untuk menikmati roti balutan berwarna putih lembut dengan isi kacang merah, coklat, kacang hijau, coklat keju, kelapa durian, dan blackforest.

"Untuk rasa yang paling banyak diminati itu masih rasa cokelat karena cokelatnya tidak menggumpal melainkan lumer di mulut. Konsumen saya yang kebanyakan merupakan mahasiswa itu yang paling suka rasa cokelat. Ditambah rasa lainnya seperti blackforest, srikaya, pandan selai kacang dan yang terbaru ada kelapa pandan," jelasnya.

Namun bapak keturunan Tionghoa ini masih berusaha meyakinkan masyarakat bahwasannya bakpao yang dijualnya itu halal tanpa ada campuran makanan yang dilarang untuk masyarakat muslim. Rizki mengaku dalam usahanya tersebut ia tak memiliki modal cukup besar, tapi karena kegigihannya untuk mencoba dan mencari inisiatif serta memanfaatkan peluang yang ada, usahanyapun mulai menggeliat dan dikenal oleh kalangan mahasiswa dan pekerja yang hilir mudik singgah ke gerobak jajalannya.

"Banyak yang menjual bakpao ini tapi masyarakat muslim khawatir membelinya. Saat saya menjual dengan nama Bakpao Muslim pun masih banyak yang bertanya sama saya apakah ada kandungan babinya karena katanya pakai bak. Namun, setelah saya jelaskan barulah banyak yang memahaminya dan setelah mencoba rasanya banyak yang jadi pelanggan hingga saat ini, karena keunggulan kita juga dari rasa dan bahan yang sebagian ada kami impor dari luar." ungkapnya.

Setelah sukses dengan dikenal jajalan dengan gerobak yang bertuliskan bakpao muslim, Rizki ingin melanjutkan usahanya dengan menambah dengan membuka cabang bakpao muslim di kawasan lain. Namun, ia tetap menjualnya melalui media sosial.


Check in Instagram
:: suhairy tri yadhi
:: bakpao muslim medan
:: kuliner Medan
:: medan food blog
:: kurnia medan

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog saya dan Berkomentar dengan Sopan :)